Selasa, 24 Maret 2015

KESETIAAN

Seorang ibu sudah cukup tua setiap hari berjalan tertatih-tatih lewat di depan apotek. Dengan langkah sedikit timpang dia menempuh hampir 4 km perjalanan, pulang pergi setiap harinya. Mak'e begitu biasa dipanggil adalah pembantu dari salah seorang tetanggaku. Setiap hari dia pulang pergi menempuh jarak sejauh itu dengan kontur jalan naik turun selama puluhan tahun. Sebuah ketekunan, kesungguhan dan kesetiaan yang luar biasa.
Sore itu ditengah hujan deras yang mengguyur, kulihat dia berjalan dengan langkah tertatih-tatihnya mengenakkan jas hujan tipis. Berjalan pelan-pelan menembus hujan, tak tahu jam berapa dia akan sampai rumah.
Aku tersadarkan melihat pemandangan itu, betapa kesetiaannya, ketekunannya menetapi pekerjaannya telah mengundang kekuatan yang luar biasa yang membuat dia mampu untuk menjalaninya selama bertahun-tahun. Kesetiaannya pada majikan dan keluarganya membuat dia mampu untuk mondar mandir sejauh itu.
Bolehjadi dia memang tidak punya banyak pilihan karena keterbatasn kemampuannya. Tetapi bukankah banyak orang yang sebenarnya Allah beri banyak kelebihan menjadi terlihat lemah karena tidak sabar menjalani proses? Sehingga mudah beralih perhatian hanya karena melihat seolah pilihan yang lain lebih menjanjikan? Terlihat lemah karena pada akhirnya orang sperti itu tidak menghasilkan apa-apa selain keluhan saja. Banyak orang tidak sabar menjalani proses, tidak tekun sampai mendapatkan hasil yang diharapkan.
Kesetiaan dan ketekunan akan mengundang kekuatan yang tak terbayangkan, meski tertatih-tatih, Allah akan mampukan kita. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar