Suatu
pagi aku berjalan kaki ke rumah saudara. Di jalan bertemu dengan
tetanggaku, sudah berusia lanjut, dengan menenteng beban di kedua
tangannya. Satu keranjang belanjaan, satunya tabung gas 3 kiloan. Karena
jalanku searah, maka setelah kusapa, kuambil tabung gasnya, sambil
berkata, "Kula betakke bu".
Untungnya tidak terlalu jauh, bukan karena pecitraan tapi memang aku tidak begitu kuat bawa beban sakjane. He he he.
Sambil jalan kubertanya pada simbah itu,"Kok mboten ken dugekke mawon bu".
"Ora gelem mbak, wong gas cilik nek sing gedhe kae yo gelem", jawab ibu itu.
Malam harinya aku teringat kejadian tadi dan baru sadar kalo selama ini aku hampir tidak pernah pergi mencari gas sendiri. Driku yang masih terhitung muda dibanding ibu itu yang usianya hampir 2x usiaku, gas selalu bisa minta diantar ke rumah meski gas 3 kiloan sekalipun. Apapun sebabnya, harus diakui Allah telah memberi kemudahan lebih bagiku. Sebuah kemudahan yang tak kusadari.
Ternyata banyak kemudahan -kemudahan hidup yang tak kita sadari, kita anggap wajar sajalah kemudahan itu kita dapatkan. Padahal sejatinya kemudahan hidup itu adalah kenikmatan yang tak semua orang mendapatkannya.
Jika kita tak menyadarinya, mungkinkah kita akan bisa mensyukurinya?
Kemudahan yang kita dapatkan ini bisakah membawa kita untuk lebih mudah taat kepada Allah Ta'alaa?
Ada banyak pertanyaan yang bisa kita tanyskan pada diri srndiri, untuk memperbaiki diri sendiri, agar kemudahan yang Allah beri menjadi sebab untuk kemudahan kita selanjutnya di akhirat nanti.
Untungnya tidak terlalu jauh, bukan karena pecitraan tapi memang aku tidak begitu kuat bawa beban sakjane. He he he.
Sambil jalan kubertanya pada simbah itu,"Kok mboten ken dugekke mawon bu".
"Ora gelem mbak, wong gas cilik nek sing gedhe kae yo gelem", jawab ibu itu.
Malam harinya aku teringat kejadian tadi dan baru sadar kalo selama ini aku hampir tidak pernah pergi mencari gas sendiri. Driku yang masih terhitung muda dibanding ibu itu yang usianya hampir 2x usiaku, gas selalu bisa minta diantar ke rumah meski gas 3 kiloan sekalipun. Apapun sebabnya, harus diakui Allah telah memberi kemudahan lebih bagiku. Sebuah kemudahan yang tak kusadari.
Ternyata banyak kemudahan -kemudahan hidup yang tak kita sadari, kita anggap wajar sajalah kemudahan itu kita dapatkan. Padahal sejatinya kemudahan hidup itu adalah kenikmatan yang tak semua orang mendapatkannya.
Jika kita tak menyadarinya, mungkinkah kita akan bisa mensyukurinya?
Kemudahan yang kita dapatkan ini bisakah membawa kita untuk lebih mudah taat kepada Allah Ta'alaa?
Ada banyak pertanyaan yang bisa kita tanyskan pada diri srndiri, untuk memperbaiki diri sendiri, agar kemudahan yang Allah beri menjadi sebab untuk kemudahan kita selanjutnya di akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar