Ada
sepasang suami istri yang menjadi teman lantaran seringnya bertemu di
apotek.Merreka berdua belum dikaruniai momongan setelah waktu cukup lama
usia pernikahan mereka. Sekian banyak usaha dijalaninya dengan sabar,
tanpa pernah sedikitpun mengeluh. Terlihat tenang, tidak terlihat
kemrungsung, dan melewati hari dengan aktivitas keseharian sebagaimana
pasangan bahagia lainnya.
Hingga suatu saat kudengar kabar temanku ini hamil. Masya Allah, ikut bahagia rasanya merasakan nikmat yang Allah beri, apalagi mereka baru saja selesai membangun rumah. Sebuah kebahagiaan yang sempurna sepertinya.
Hingga tatkala kehamilan istrinya berusia 7 bulan , Allah memanggil suaminya setelah sakit bebetapa hari saja.
Termenung aku menyaksikan kejadian ini, apa hikmah dari musibah ini? Setelah sepertinya sempurna kebahagiaan yang Allah beri, Allah memberi ujian yang begitu berat, seakan-akan hendak menegaskan pada manusia tidak ada kebahagiaan sempurna di dunia ini.
Hanya orang yang beriman kepada takdir Allah yang bisa bersabar dan tetap husnudhan bahwa apa yang menimpanya adalah yang terbaik untuk dirinya. Tidaklah Allah mendzalimi hambaNya melainkan manusialah yang mendzalimi diri mereka sendiri.
Belakangan kuketahui, sang suami ternyata telah menderita sakit yang cukup lama bahkan dokter waktu itu sudah memperkirakan batas limit untuknya, tetapi Allah takdirkan dia menikah dan mendapatkan istri yang baik untuknya. Kemudian Allah beri kesempatan padanya untuk membangun rumah dan meninggalkan seorang anak yang akan menemani istrinya sepeninggal dia. Ketegaran istrinya menerima takdir Allah ini sungguh mengagumkan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? (QS. Ar-rahman)
Sungguh ada hikmah yang besar di setiap ujian yang Allah beri dan ada pahala yang besar bagi mereka yang ridha dengan ketentuanNya.
Wallahu'alam bisshawab.
Hingga suatu saat kudengar kabar temanku ini hamil. Masya Allah, ikut bahagia rasanya merasakan nikmat yang Allah beri, apalagi mereka baru saja selesai membangun rumah. Sebuah kebahagiaan yang sempurna sepertinya.
Hingga tatkala kehamilan istrinya berusia 7 bulan , Allah memanggil suaminya setelah sakit bebetapa hari saja.
Termenung aku menyaksikan kejadian ini, apa hikmah dari musibah ini? Setelah sepertinya sempurna kebahagiaan yang Allah beri, Allah memberi ujian yang begitu berat, seakan-akan hendak menegaskan pada manusia tidak ada kebahagiaan sempurna di dunia ini.
Hanya orang yang beriman kepada takdir Allah yang bisa bersabar dan tetap husnudhan bahwa apa yang menimpanya adalah yang terbaik untuk dirinya. Tidaklah Allah mendzalimi hambaNya melainkan manusialah yang mendzalimi diri mereka sendiri.
Belakangan kuketahui, sang suami ternyata telah menderita sakit yang cukup lama bahkan dokter waktu itu sudah memperkirakan batas limit untuknya, tetapi Allah takdirkan dia menikah dan mendapatkan istri yang baik untuknya. Kemudian Allah beri kesempatan padanya untuk membangun rumah dan meninggalkan seorang anak yang akan menemani istrinya sepeninggal dia. Ketegaran istrinya menerima takdir Allah ini sungguh mengagumkan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? (QS. Ar-rahman)
Sungguh ada hikmah yang besar di setiap ujian yang Allah beri dan ada pahala yang besar bagi mereka yang ridha dengan ketentuanNya.
Wallahu'alam bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar