Rabu, 23 Desember 2015

JADI BUDHE SAJA

Dulu, satu perkataan yang kurasa paling menyakitkan berkenaan dengan anak adalah ucapan, "Jenengan durung tahu ngrasakke punya anak".
Wuiih...itu sakitnya bukan hanya nusuk dada bahkan tembus ke punggung. Ha ha lebay poll.
Perkataan itu diucapkan kepadaku barangkali karena tidak tahan dengan kenyinyiranku yang sebenarnya ingin memberi nasehat atas sikapnya terhadap anaknya. Meski niatku baik tetapi mungkin dirasa tidak enak diterimanya.

Dan ucapan itu sangat ampuh untuk membuat saya diam.

Tetapi sekarang, setelah beberapa waktu berinteraksi dengan banyak anak yang beranjak besar ataupun yang sudah besar. Berusaha mendekati mereka, mengambil hati dan kalo bisa mempengaruhi mereka. Mencoba untuk memperhatikan dan menyayangi mereka seumpama anak sendiri.
Saya baru sadar ucapan mereka, "jenengan durung tahu ngrasakke punya anak"itu memang benar adanya. Ada banyak yang saya tidak tahu dan tidak bisa saya lakukan karena saya belum pernah jadi ibu.

Mendidik anak, mendampingi mereka, mengarahkan mereka ternyata lebih susah dari yang saya bayangkan. Ada sisi dari hati mereka, bagian dari sifat mereka yang hanya bisa tersentuh oleh ibu mereka. Seseorang yang dekat dengan mereka, yang kedekatannya tak akan pernah tergantikan oleh wanita lain betapapun baiknya wanita itu pada mereka.
Ikatan ibu dan anak adalah ikatan hati yang sangat spesial. Tak tergantikan.

Oleh karena itulah ibu-ibu sayang, jika anak-anak kalian sedang bermasalah maka yakinlah ibu-ibulah yang bisa menasehati mereka, merengkuh mereka kembali, menyentuh mereka dengan kedekatan hati yang hanya kalian yang punya.

Kesadaran itu juga membuat saya lebih ringan, tidak berpikir rumit-rumit dan tidak memaksa diri untuk segera melihat hasil. Padunya gak bisa ding...😉
Memang pas kalo saya berperan jadi budhe saja 😀.
Ayo...ayo...mari sini, siapa mau dekat sama budhe nyinyir tapi baik hati, nanti kita belajar bikin puisi sambil masak mi atau makaroni...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar