Senin, 03 Juni 2013

PAHAMI KESUSAHAN ORANG LAIN



Ada pelanggan apotek, seorang bapak, masih muda sepertinya juga cukup berpendidikan, setiap kali hendak membeli obat yang dibutuhkannya, dia selalu memilih dengan pertimbangan cukup rumit. Dikata rumit karena dia banyak bertanya, banyak memilih dan memperhitungkan harga sebelum akhirnya menentukan keputusan. Setelah itu masih memastikan jumlah yang harus dibayar dengan menghitungnya sendiri. "Mosok to mbak, dia bawa kalkulator sendiri", begitu anak-anak bercerita. Setelah jumlah beres maka dia membayar dengan penegasan" Artane 50 ribu mbak", selalu dia mengatakan jumlah uang yang diserahkannya.

Anak-anak sering menggerutu ketika menghadapi bapak tadi.                                  
 "Sudahlah tidak apa-apa, biarkan saja, barangkali hidupnya sedang sulit sehingga dia harus benar-benar berhitung dengan uangnya, mudah-mudahan kita nanti juga dimudahkan Allah ketika kita mengalami kesulitan,"nasehatku  pada anak-anak.

Kesusahan yang dialami oleh seseorang tidak selalu sama ekspresinya.  Ada yang nampak pada ekspresi wajahnya, ada yang terucap langsung, ada pula yang  nampak dari perilaku tertentu dari kesehariannya. Paling nampak jelas dari cara dia berbelanja, bisa dipahami karena sebagian besar kesusahan seseorang disebabkan faktor ekonominya.

Kepekaan seseorang terhadap kesusahan orang lain banyak dipengaruhi keringanan hatinya dalam menolong orang lain. Semakin sering dia menolong orang lain semakin peka dia bisa melihat kesusahan orang lain, meski tak terkespresikan sekalipun. Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda,”Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin pasti Allah akan melepaskan satu kesusahannya di hari kiamat ( HR.Muslim)
Jika  tidak bisa menolong orang lain secara langsung, paling tidak kita tidak menyusahkan dia dengan sikap kita melihat kesusahannya.

Belum lama ini, aku bertemu dengan bapak itu, dia sudah tidak serumit dulu dan  sudah tidak bawa kalkulator sendiri. Mungkin bapak itu sudah percaya pada kami atau bisa juga usahanya sudah maju dan hidupnya tidak sesusah dulu. Semoga saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar