Sejak SMA suamiku sudah 'nglajo' untuk sekolah di yogya. Dari rumanya di kulon progo dtempuh dengan 2 kali bus. Sekitar 25 km.
Suatu hari dia kelupaan bawa uang saku, berbekal kedekatan karena sering naik bis yogya-wates dia digratisi sama kenek bis sampai di wirobrajan, bagaimana perjalanan selanjutnya? Maka suamiku mendekati seorang calo bis yang biasa mangkal di wirobrajan. Pekerjaan calo bis ini selain mengarahkan pemumpang ke bis-bis tertentu, dia juga memberi informasi ke kondektur waktu keberangkatan bis kompetitor lainnya sehingga bis ini bisa mengatur jarak dengan bis di depannya.
Singkat cerita, suamiku pinjam uang ke calo ini untuk ongkos sekolah selanjutnya dan di kasih.
Kejadian itu sekian tahun telah lewat, hampir 25 tahun yang lalu.
Kemarin itu, karena beberapa hal, suamiku ke kantor naik bis. Tidak terduga berbarengan dengan mogoknya bis kota karena perluasan trayek bis trans yogya. Maka terdamparlah suamiku di wirobrajan menunggu kendaraan yang bisa mengantarkan ke kantornya. Pada saat menunggu itu ada yang menawarinya untuk mengantarkan sampai UGM. Tahukah siapa orang itu? Ya... calo yang meminjami suamiku uang saat SMA dulu. Dia masih jadi calo bis.
Ada yang membuat suamiku terharu, sekian tahun berjalan meski sepertinya garis nasibnya tak berubah dalam kehidupan yang keras di jalan, bapak itu memiliki kelembutan hati dalam menolong meski ada motif ekonominya juga. Dua kali ditolong oleh orang yang sama dalam interval waktu yang sangat lama menunjukkan sifat baik itu adalah miliknya.
Semoga Allah meluaskan rizqinya, dan memberinya hidup dan kehdupan yang barakah.
Suatu hari dia kelupaan bawa uang saku, berbekal kedekatan karena sering naik bis yogya-wates dia digratisi sama kenek bis sampai di wirobrajan, bagaimana perjalanan selanjutnya? Maka suamiku mendekati seorang calo bis yang biasa mangkal di wirobrajan. Pekerjaan calo bis ini selain mengarahkan pemumpang ke bis-bis tertentu, dia juga memberi informasi ke kondektur waktu keberangkatan bis kompetitor lainnya sehingga bis ini bisa mengatur jarak dengan bis di depannya.
Singkat cerita, suamiku pinjam uang ke calo ini untuk ongkos sekolah selanjutnya dan di kasih.
Kejadian itu sekian tahun telah lewat, hampir 25 tahun yang lalu.
Kemarin itu, karena beberapa hal, suamiku ke kantor naik bis. Tidak terduga berbarengan dengan mogoknya bis kota karena perluasan trayek bis trans yogya. Maka terdamparlah suamiku di wirobrajan menunggu kendaraan yang bisa mengantarkan ke kantornya. Pada saat menunggu itu ada yang menawarinya untuk mengantarkan sampai UGM. Tahukah siapa orang itu? Ya... calo yang meminjami suamiku uang saat SMA dulu. Dia masih jadi calo bis.
Ada yang membuat suamiku terharu, sekian tahun berjalan meski sepertinya garis nasibnya tak berubah dalam kehidupan yang keras di jalan, bapak itu memiliki kelembutan hati dalam menolong meski ada motif ekonominya juga. Dua kali ditolong oleh orang yang sama dalam interval waktu yang sangat lama menunjukkan sifat baik itu adalah miliknya.
Semoga Allah meluaskan rizqinya, dan memberinya hidup dan kehdupan yang barakah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar