Rabu, 20 November 2013

SESEKALI PERLU MUNDUR

Dulu semasa kuliah paling males kalau harus mengulang, berapapun nilai yang keluar yaitu hasil yang diterima, sepertinya membuang waktu untuk melakukan sesuatu hal yang sama 2 kali. Intinya tidak suka bolan-baleni sesuatu. Dalam hal lainpun begitu, sekali buat sesuatu harus jadi.
Ternyata saya berjodoh dengan seorang laki-laki dengan sifat yang sama yaitu tidak suka mengulang tapi beda tempat, yakni dia paling tidak suka kalau mengendarai motor/mobil itu mundur, jadi kalo mau beli sesuatu tokonya terlewati, pilih beli ke toko yang lain yang tidak pake acara mundur. Aneh bukan?
Mungkin ini adalah sebagian dari rahasia Ilahi, terkadang jodoh mempertemukan 2 orang dengan sifat yang sama tanpa disadari dan seringnya adalah sifat'negatif' agar dalam berjalannya waktu sepasang suami istri bisa saling memperbaiki.
Pada akhirnya saya harus mengakui mengulang itu bukan suatu kesia-siaan selama bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dan mundur beberapa langkah juga bukan suatu kekalahan ataupun kerugian jika memang itu lebih mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai.
Hidup sendiri adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, kesempatan untuk mengulangi suatu perbuatan jika kemarin sempat berbuat kekeliruan dan kesalahan dalam melakukannya.
Taubat adalah mundur dari kemaksiatan.
Semoga tak ada penyesalan di suatu saat nanti karena keinginan untuk mengulang hidup tak akan pernah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar