Ada beberapa buku diary yang masih saya simpan, salah satunya buku diary itu benar-benar "basah", saat merekam perjuangan saya ketika Allah menguji dengan 'sakit' beberapa belas tahun yang lalu. Saking basahnya buku itu saya sampai gak tega baca kembali buku itu. Kenapa tidak saya buang? Bukannya saya ingin membelenggu diri sendiri dengan kesedihan, menyimpan kenangan menyedihkan yang berakibat pada penyesalan. Samasekali tidak. Ketika kita bisa mengambil jarak dari kenangan sedih itu, menyimpannya memberi manfaat untuk mengingatkan akan nikmat Allah karena pertolongannya jualah ujian itu terlewati. Tetapi jika kenangan sedih itu membebani maka perlu dibuang jauh-jauh karena membuat kita susah bahagia. Maka salah satu kunci kebahagiaan adalah kemampuan untuk mengelola masa lalu, simpan yang berguna, buang yang membebani. Rasulullah shalallahu a'laihi wassalam mengajarkan sebuah doa untuk mengatasi kesedihan: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar