Salah satu segmen kehidupanku yang kusukai adalah saat jalan-jalan pagi
berdua. Meski terkadang aku harus dipaksa dulu untuk mau jalan-jalan.
Lumayan membuat badan segar dan banyak kejadian yang menarik yang
kutemui di acara jalan-jalan itu.
Salah satunya adalah banyak rejeki yang datang menghampiri. Benar-benar menghamipiri.
Pernah saat kami berjalan mau pulang lewat rumah tetangga yang sedang memindah lele dari kolamnya karena kekurangan air maka lele-lele itu saling menggiggit, melihat kami jalan, si ibu melambaikan tangan memanggil kami,"Mbak purun masak lele?". Maka pulanglah kami dengan 3 ekor lele sebesar lengan orang dewasa.
Kemudian, ada lagi saat kami berjalan di depan rumah seorang teman, mereka melambaikan tangan menyuruh mampir dan membagi panenan bawalnya.
Entah apa kami seperti pengembara kekurangan bekal atau nampak suka makan, yang jelas kami tak pernah menolak rezqi, apapun itu kami terima dengan senang hati. Badan sehat kadang masih bawa rambutan, pisang ataupun pepaya. Pernah juga ada yang kasih buku.
Rizqi dari Allah memang bisa dari arah mana saja, kadang tanpa disadari kita bergerak menjemput rizqi kita. Meski usaha dan apa yang diperoleh tidak nyambung sekalipun.
Maka jika seseorang merasa sempit rezqinya, bisa jadi karena dia tidak mengenali rizqi yang diterima hanya karena tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Maka memahami rezqi yang kita terima adalah langkah awal dari bersyukur kepada Allah Azza wa jalla, artinya langkah awal untuk bahagia.
Salah satunya adalah banyak rejeki yang datang menghampiri. Benar-benar menghamipiri.
Pernah saat kami berjalan mau pulang lewat rumah tetangga yang sedang memindah lele dari kolamnya karena kekurangan air maka lele-lele itu saling menggiggit, melihat kami jalan, si ibu melambaikan tangan memanggil kami,"Mbak purun masak lele?". Maka pulanglah kami dengan 3 ekor lele sebesar lengan orang dewasa.
Kemudian, ada lagi saat kami berjalan di depan rumah seorang teman, mereka melambaikan tangan menyuruh mampir dan membagi panenan bawalnya.
Entah apa kami seperti pengembara kekurangan bekal atau nampak suka makan, yang jelas kami tak pernah menolak rezqi, apapun itu kami terima dengan senang hati. Badan sehat kadang masih bawa rambutan, pisang ataupun pepaya. Pernah juga ada yang kasih buku.
Rizqi dari Allah memang bisa dari arah mana saja, kadang tanpa disadari kita bergerak menjemput rizqi kita. Meski usaha dan apa yang diperoleh tidak nyambung sekalipun.
Maka jika seseorang merasa sempit rezqinya, bisa jadi karena dia tidak mengenali rizqi yang diterima hanya karena tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Maka memahami rezqi yang kita terima adalah langkah awal dari bersyukur kepada Allah Azza wa jalla, artinya langkah awal untuk bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar