Kamis, 18 September 2014

BAGAI BIDADARI

Suatu waktu ngobrol dengan seorang gadis berusia kurang dari 25 tahun dan belum menikah. Selalu menyenangkan berbincang-bincang tentang pernikahan dan harapan tentang suami idaman, naluri "tukang kompor"mulai bekerja. Hee....
Ketika kutanya suami yang seperti apa yang diingini. Dia menjawab,"Ya suami yang sholeh dong mbak. Kalau suaminya sholeh, dia akan memperlakukan istrinya bagai bidadari".
Aku bengong. Wah....Asma Nadia banget ya?
Memperlakukan istrinya bagai bidadari ki terus seperti apa coba?
Kadang-kadang gambaran pernikahan islami di cerpen atau novel kurasa berlebihan deh. Pernikahan memang membahagiakan dan karunia yang besar dari Allah subhana wa ta'alaa, padanya ada ketenangan dan ketentraman.
Tapi apakah yang membahagiakan itu tak perlu usaha untuk mewujudkannya?
Apakah sebagaimana dongeng-dongeng, seorang putri akan bahagia selama-lamanya ketika bertemu pujaan hatinya?
Tentu saja tidak.
Sebuah rumah tangga bahagia sering kali juga diwarnai dengan air mata.
Maka cukuplah petunjuk dari Rasulullah shallahu alaihi wassalam, nikahkanlah putri dengan laki-laki beriman, jika dia mencintainya dia akan memuliakannya, dan jika dia tidak mencintainya, dia tidak akan mendzaliminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar