Saya jarang ditinggal suami pergi
dalam jangka waktu lama. Rekor terlama ditinggal cuman 10 hari, itupun setiap
hari bisa bertemu, lha wong cuman ditinggal ittikaf.
Maka ketika baru- baru ini ditinggal suami diklat sebulan, saya merasakan perasaan yang bagi sebagian orang norak habis. Ya, saya merasakan rindu berat. He Tetapi bukan itu yang mau saya ceritakan di sini. Saya baru sadar betapa kesendirian memang menyebabkan hidup sangat tidak berimbang. Awalnya saya mengira bisa berbuat banyak dengan sisa waktu yang saya punya karena tidak melayani suami ternyata juga tidak membuahkan hasil yang nyata. Karena apa? Karena ternyata kesendirian menyerap energi yang besar, energi untuk mempertahankan stabilisasi hati untuk tidak galau karena sendiri. Sendiri lebih produktif, paling tidak untuk saya sendiri tidak terbukti. Mohon maaf, bukan maksud saya untuk semakin memojokkan bagi teman-teman yang sampai saat ini Allah mentakdirkan masih sendiri. Saya hanya ingin berbagi semangat bahwa ketika Allah menjanjikan banyak pahala yang besar dari sebuah pernikahan, bahkan Rasulullah shalallu a'laihi wassalam bersabda," menikah adalah sunnahku". Itu karena memang ada hikmah dan manfaat yang besar untuk manusia itu sendiri. Untuk itu meski jodoh adalah rahasia Allah, maka usaha harus terus dicanangkan dan usaha terbesar adalah berdoa. Jangan pernah putus asa dalam berdoa, mengharapkan sebuah kebaikan dalam hidup tidak boleh berhenti hanya karena usia. Jika itu yang dikerjakan maka setiap detik penantian memjadi tabungan amal dan lamanya waktu untuk menunggu menjadi tidak terasa karena begitu istimewanya yang ditunggu. Maafkan jika saya sok tahu...atau malah baru tahu? |
Kamis, 18 September 2014
SAAT SENDIRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar