|
Jika sebutir nasi masih bisa dirasa sebagai
rizqi dari Ilahi, setetes air sebagai nikmat yang tak terganti dan satu
tarikan nafas sebagai nikmat yang tak terbeli, masih adakah orang yang tidak
mengerti hanya kepada Allah-lah kita berserah diri?
|
"Apa
enaknya memulai ketika yang lain sudah mengakhiri" kata-kata itu yang
kuucapkan dulu ketika aku harus mengulangi penelitian skripsiku padahal
beberapa teman sudah lulus. Beruntung sahabatku yang baik hati dan tidak
sombong mengingatkan, ucapan seperti itu hanya menyakiti diri sendiri dan
hanya membuat kita semakin lemah. Ya..disaat kita merasa gagal Lebih baik
menyemangati diri sendiri dengan kata-kata yang baik. Lebih baik jika
berkata, "Alhamdulillah bisa memulai meski orang lain sudah
mengakhiri/meninggalkan. Mari semangati diri sendiri untuk mengawali
kebiasaan baik, karena sesungguhnya kebaikan tidak pernah ketinggalan
jaman.
|
|
Ibu, jangan
hanya mengajari anak ibu berdoa, tetapi ajarkan pula agar anak-anak ibu
suka berdoa. Ajak mereka berdoa bersama setelah sholat, biarkan mereka
mendengar lantunan doa-doa yang diucapkan ibunya untuk kebaikan hidup mereka.
Biarkan mereka melihat tetesan air mata ibunya ketika berdoa memohon ampun
dan petunjuk Allah ta'alaa untuk keselamatan dunia akhirat mereka. Insya
Allah hati mereka akan lembut dan keridhoan Allah akan selalu mengirinqi
langkah mereka.
Berkatalah yang baik atau diam, demikian
nasehat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.Hadits ini menasehati kita
untuk berkata hanya yang baik-baik saja, kalau tidak bisa maka lebih baik
diam.
Tetapi di jaman sekarang ini, diam apakah selalu berarti tidak berkata-kata?
Ketika kita bisa berkata- kata tanpa suara, bahkan tertawa terbahak-bahak
tanpa memekakkan telinga, bukankah dia tidak diam meski tak bersuara? Diamnya tidak selalu jadi lebih baik.
Jadi dalam konteks hadits ini, maka menulislah
yang baik kalau tidak bisa, tidak usah menulis saja.
Jika berkata yang baik dengan suara, dengan
berkata baik tanpa suara, mana yang lebih baik? Bisa baik semua tergantung
situasi dan kebutuhan kali ya, tetapi jika berkata tanpa suara mengurangi
hak orang lain yang harusnya mendengar suaranya? Terlalu sibuk berbicara
tanpa suara sampai melalaikan tetangga yang harusnya di sapa atau orangtua
kita yang yang selalu merindukan suara kita, maka di saat itu berbicara
dengan suara lebih baik daripada bicara tanpa suara.
Mbulet? Sekedar renungan untuk bisa memilih
mana amal yang lebih baik untuk kita kerjakan dalam situasi dan kondisi
yang ada.
|
Sebagaimana anak
sekolah, Allah menguji kita dengan berbagai macam Ujian. Hanya saja soal
yang dihadapi tidaklah sama setiap orangnya.
Kalau di dalam ujian tidak boleh saling bantu, maka di dalam ujian hidup
Allah izinkan bahkan anjurkan kita untuk saling bantu, semakin banyak
kita membantu semakin Allah mudahkan kita untuk menghadapi persoalan
hidup kita.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Allah akan senantiasa
menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.”
(HR.Muslim )
Dan janji Allah itu pasti.
|
Ridha untuk tidak memiliki atau ridha untuk
kehilangan adalah dua kejadian yang berbeda akan tetapi hakikatnya sama,
dan apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik jika kita mengetahui.
Kerinduan ini jika dirasa begitu melelahkan.
Tetapi pantaskah kita mempertanyakan ketentuan Allah pada diri kita?
Sedang karunia dan nikmatNya begitu banyak bahkan untuk sesuatu yang kita
tidak sempat memintanya.
Allah akan ridha kepada hambaNya yang ridha pada ketentuanNya.
Allah tahu apa yang kita rasa, Allah tahu apa yang kita inginkan. Cukuplah
janji Allah untuk mengobati kerinduan kita dan yakin bahwa kesabaran kita
tidak pernah sia-sia.
Bagaikan ashabul kahfi waktu seakan tak
bergerak. Meski angka terus membilang. Berharap ada langkah yg terekam dan
amal yg dapat dipersembahkan. Agar lintasan waktu yg berjalan tak hanya
berlalu.
|
Kesederhanaan
bukan sesuatu yang merendahkan, bukan juga sesuatu yang menghinakan. Akan
tetapi kesederhanaan adalah sesuatu yang terpuji di sisi Allah dan
RasulNya ketika dipilih atau diterima dalam upaya meraih keridhaanNya
|
|
Untuk kehidupan
yg membahagiakan dan kekal nantinya, mengapa kita tak mau bersusah-susah
saat ini? Padahal jelas waktu tak pernah berjalan mundur, lambat tapi
pasti kita akan mendatanginya..
Salah satu hikmah dr
ibadah di bulan Ramadhan adalah ketika hal yg sia-sia ditinggalkan kita
akan punya banyak waktu untuk mengerjakan amal sholih. Jadi...ketika kita
merasa takpunya waktu untuk melakukan amal sholih boleh jadi banyak hal
sia sia yg kita kerjakan.
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar