Kamis, 11 April 2013

UMUR MEMBAWA PERUBAHAN



Seorang bapak meminta waktu untuk konsultasi di apotek, beliau menanyakan beberapa hal  yang berhubungan dengan obat yang akan diminumnya. Yang  menarik bukan pada pertanyaannya tentang obat itu tetapi curhatannya.
“Pripun to mbak angger teng dokter, pengine berobat sampai tuntas seringkali kok dijawab, ini karena faktor usia pak, nek tiap berobat selalu dijawab karena faktor usia kan dadi mboten semangat, marahi nglokro to? “kata bapak itu memulai curhatannya.
“Usia kan memang membawa perubahan pada tubuh pak, niku mboten saged dihindari, kalau dokternya bilang begitu, itu berarti keluhane bapak menika mboten perlu pun khawatirken amargi menika sesuatu ingkang sangat mungkin pun raosaken karena pengaruh usia niku wau. Obat pun paringaken kangge mengurangi keluhan nanging mboten saged ngilangi sadaya keluhan,’kucoba menjelaskan supaya bapak itu bisa lega perasaannya.
Sebelumnya mohon maaf jika bahasa campur aduk tidak jelas antara bahasa jawa dan bahasa Indonesia, karena komunikasi di desa memang lebih fleksibel dan enak diterima jika seperti ini.
Tetapi ternyata tidak,  bapak itu tetap tidak bisa terima jika mendapat jawaban keluhannya itu  karena pengaruh usia, penginnya ketika ke dokter dia mendapat jawaban yang memuaskan tentang penyakitnya kemudian bisa diobati sehingga sembuh dan hilang segala keluhannya. Berapapun biayanya tidak masalah. Begitulah kira-kira yang dimaksudnya.
Karena merasa kata-kataku tak terlalu bermanfaat buatnya  kudengarkan saja sampai dia puas mengeluarkan curhatannya.
Seringkali seseorang itu memang tidak mau menyadari keterbatasannya, bahwa dia di batasi oleh satu faktor yang menjadi ketetapan Allah yaitu umur. Berjalannya usia seseorang memang membawa banyak perubahan dan itu samasekali tidak bisa dihindari, sebagaimana tanaman yang semula hijau kemudian menguning dan akhirnya akan layu, demikian pula manusia. Lebih parah lagi jika manusia merasa dengan hartanya, dia merasa bisa membeli apa yang dia inginkan termasuk kesehatan dan kekuatan fisik. Dokter, obat, makanan hanya satu usaha untuk hidup sehat,  nyaman dan bahagia.
Semua kembalinya pada kekuasaan Allah, menyadari kelemahan diri dan bersandar pada kekuasaan Allah akan menjadikan hati selalu tenang dan tentram karena semuanya tak akan terjadi tanpa izin dari-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar