Sepasang suami istri datang ke apotek malam hari itu dengan anak
balitanya. Sejak awal sang suami terlihat berwajah kusut. Begitu datang sang
suami langsung duduk di bangku tunggu, sedang si istri mendekat dan berkata : “
Bu, nyuwun obat batuk pilek kalihan vitamin ngge nafsu makan, dingge anak kula
niki”.
Setelah kutanyakan beberapa hal tentang kondisi anaknya, akhirnya kupilihkan obat batuk pilek yang cocok untuk anak ibu itu dan beberapa vitamin yang bisa dipilih.
Sambil melihat beberapa merk vitamin yang kutawarkan, si Istri bertanya kepada suaminya : “Mas pilih sing pundi?’.
Agak terkejut aku mendengar suaminya menjawab dengan ketus bin judes :” Pilihen dewe endi sing dibutuhke’.
Si Istri langsung diam, kemudian memilih dan membayar tanpa banyak bicara lagi.
Bukan maksud hati untuk sok tahu dalam persoalan rumah tangga orang lain, tetapi selalu dalam hati merasa tidak terima ketika melihat seorang istri diperlakukan tidak baik oleh suaminya. Bisa jadi dia sedang capek, tetapi bukankah itu semua untuk anaknya, buah hati mereka sendiri?
Ketika Allah mempertemukan seorang laki-laki dengan perempuan dalam sebuah ikatan suami-istri, bukankah agar mereka saling menyayangi bukannya untuk saling menguasai? Ketaatan seorang istri kepada suaminya adalah hak yang Allah berikan kepada suami sebagai perimbangan akan kewajiban yang ditanggungnya untuk menafkahi dan memberi kehidupan yang penuh cinta kasih.
Hidup berumah tangga adalah jalan untuk menyempurnakan ketaatan kepada Allah ta’ala, dan satu jalan mendapatkan kenikmatan yang sempurna dari Allah Ta’ala sejak di dunia hingga akhirat nanti.
Ketika itu tak disadari akan berakibat banyak hati yang terluka...
Wallahua’lam.
Setelah kutanyakan beberapa hal tentang kondisi anaknya, akhirnya kupilihkan obat batuk pilek yang cocok untuk anak ibu itu dan beberapa vitamin yang bisa dipilih.
Sambil melihat beberapa merk vitamin yang kutawarkan, si Istri bertanya kepada suaminya : “Mas pilih sing pundi?’.
Agak terkejut aku mendengar suaminya menjawab dengan ketus bin judes :” Pilihen dewe endi sing dibutuhke’.
Si Istri langsung diam, kemudian memilih dan membayar tanpa banyak bicara lagi.
Bukan maksud hati untuk sok tahu dalam persoalan rumah tangga orang lain, tetapi selalu dalam hati merasa tidak terima ketika melihat seorang istri diperlakukan tidak baik oleh suaminya. Bisa jadi dia sedang capek, tetapi bukankah itu semua untuk anaknya, buah hati mereka sendiri?
Ketika Allah mempertemukan seorang laki-laki dengan perempuan dalam sebuah ikatan suami-istri, bukankah agar mereka saling menyayangi bukannya untuk saling menguasai? Ketaatan seorang istri kepada suaminya adalah hak yang Allah berikan kepada suami sebagai perimbangan akan kewajiban yang ditanggungnya untuk menafkahi dan memberi kehidupan yang penuh cinta kasih.
Hidup berumah tangga adalah jalan untuk menyempurnakan ketaatan kepada Allah ta’ala, dan satu jalan mendapatkan kenikmatan yang sempurna dari Allah Ta’ala sejak di dunia hingga akhirat nanti.
Ketika itu tak disadari akan berakibat banyak hati yang terluka...
Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar