Beberapa hari yang lalu aku ngobrol dengan anak SMK yang baru
selesai UN. Kala itu dia baru pulang training di sebuah pabrik. Kudengar kabar
sebenarnya pengin kuliah tapi tidak didukung kedua orangtuanya.
Insting motivatorku menyala, he he he sedikit lebay rapopo to?
Insting motivatorku menyala, he he he sedikit lebay rapopo to?
Ketika kuajak bicara tentang keinginannya kuliah dan hal-hal
yang menjadi permasalahan buat dia, mendadak sedih aku jadinya.
Bukan karena kondisinya yang papa, keluarganya tidak miskin-miskin amat. Tetapi karena meski dia pengin kuliah, dia sama sekali tidak tahu jurusan apa saja yang bisa dipilihnya( di SMK jurusannya komputer jaringan)atau jurusan apa yang dia inginkan. Universitas mana yang bisa dituju bahkan SMPTN pun dia tidak tahu
Aduuh...duh...sedihnya melihat anak sekolah lulus pendidikan menengah tidak punya wawasan sama sekali untuk peningkatan kemampuan dirinya.
Saking sedihnya sampai tidak tega untuk menulis percakapanku dengannya.
Bukan karena kondisinya yang papa, keluarganya tidak miskin-miskin amat. Tetapi karena meski dia pengin kuliah, dia sama sekali tidak tahu jurusan apa saja yang bisa dipilihnya( di SMK jurusannya komputer jaringan)atau jurusan apa yang dia inginkan. Universitas mana yang bisa dituju bahkan SMPTN pun dia tidak tahu
Aduuh...duh...sedihnya melihat anak sekolah lulus pendidikan menengah tidak punya wawasan sama sekali untuk peningkatan kemampuan dirinya.
Saking sedihnya sampai tidak tega untuk menulis percakapanku dengannya.
Dia bukan anak yang bandel, kegiatannya cuman sekolah dan
sekolahnya SMK negeri meski di kabupaten tetapi tidak pelosok juga. Bagaimana dia bisa tidak tahu segala
sesuatunya tentang perguruan tinggi. Padahal pengin kuliah, tetapi tak punya
gambaran sama sekali.
Ketika kutanya,"Apa ora tahu dijelaske karo gurumu?"
"Mboten tahu budhe, kanca2 kula mboten enten sing pengin kuliah kabeh pengin kerja".
Jika SMK memang untuk menyiapkan mereka untuk punya ketrampilan sehingga langsung bisa masuk dunia kerja, tak pentingkah mengingatkan bahwa mereka harus tetap punya semangat menuntut ilmu?
Ketika kutanya,"Apa ora tahu dijelaske karo gurumu?"
"Mboten tahu budhe, kanca2 kula mboten enten sing pengin kuliah kabeh pengin kerja".
Jika SMK memang untuk menyiapkan mereka untuk punya ketrampilan sehingga langsung bisa masuk dunia kerja, tak pentingkah mengingatkan bahwa mereka harus tetap punya semangat menuntut ilmu?
Motivasi untuk
menambah ilmu alangkah baiknya disisipkan disela-sela semangat mereka untuk
bekerja. Tidak salah mereka bekerja di
waktu muda, tetapi adalah salah jika merasa tak perlu belajar ketika sudah bekerja.
Dalam kondisi apapun orang yang berilmu selalu lebih
beruntung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar