Seorang teman berkata dengan tatapan mata murung,”aku tidak
bisa melupakan masa laluku mbak,aku pengin melupakan masa laluku tetapi setiap
kali flashback, kelingan maneh…kelingan maneh,,,”
Demikian keluhnya dengan wajah penuh kabut.
Seseorang seringkali merasa begitu tersiksa dengan masa
lalunya. Seakan-akan masa lalunya yang entah buruk atau menyedihkan itu selalu
membuntutinya. Padahal jika sedikit saja dia mau meneguhkan hati dan melihat
realita maka akan dia dapati bahwa dia sudah tidak berada di masa itu, semuanya
sudah ada di belakang dia. Bahkan seandainya baru lewat sehari sekalipun,
kejadian itu sudah kemarin, dan dia tidak lagi ada di waktu kemarin itu.
Sebenarnya tanpa harus dilupa-lupakan, kejadian buruk atau
memalukan atau menyedihkan secara otomatis dengan berjalannya waktu akan
terblock dari ingatan manusia, tanpa disadari atau diusahakan kejadian yang
tidak menyenangkan itu akan hilang dengan sendirinya. Hal itu adalah salah satu
nikmat yang Allah berikan agar manusia itu bisa hidup bahagia tanpa harus
terbebani terus dengan peristiwa yang tidak menyenangkan dirinya.
Tetapi tentu saja bagi mereka yang senang mengingat-ingat
kembali, membayangkan kejadian itu, kemudian menyesali dan menangisinya, masa
lalu yang buruk itu tak pernah hilang. Akan terus memerangkap dia dan
seakan-akan dia masih berada di waktu itu , di kejadian itu.
Sesungguhnya seseorang yang selalu dibayangi masa lalu
adalah orang yang tidak berani melihat kenyataan, orang yang tidak mau berjuang
untuk kebaikannya sendiri dan ingin selalu diperhatikan orang lain karena
kesusahan yang dideritanya pada waktu lalu. Dia sebenarnya sedang menikmati
kesedihan masa lalunya.
Hanya butuh sedikit ketegaran dan membuka hati untuk keluar
dari bayang-bayang masa lalu. Kesedihan adalah perangkap setan, dengan
kesedihan itu tidak akan terlihat bahwa begitu banyak nikmat yang telah dan
masih Allah beri. Ketika mata dan hati terbuka untuk bisa melihat dan
mensyukuri nikmat Allah, akan kita dapati bahwa tidak ada alasan lagi untuk
bersedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar