Bertemu teman atau sahabat lama adalah sebuah kebahagian. Sekian tahun
tak bertemu tak menjadikannya sebuah jarak yang membuat canggung.
Langsung nyambung.
Beberapa dari mereka berbagi kisah hidup yang mereka alami. Persoalan hidup yang mereka alami hingga bagaimana mereka menyelesaikannya.Apa yang mereka ceritakan hampir semua membuat mulutku menganga. Masya Allah, sungguh kutaktahu bagaimana jadinya jika aku yang mengalaminya. Setiap orang memang punya jalan hidup masing-masing, dan setiap manusia akan diuji sesuai kadar kemampuannya.
Berbagi kisah hidup dan mengambil hikmah darinya akan sampai pada kesimpulan bahwa tidaklah pantas mengirikan hidup orang lain. Apa yang Allah berikan adalah yang terbaik, Allah sudah mengukur kekuatan kita. Maka bersyukurlah dan berbahagialah dengan yang Allah beri. Bersyukur ketika kita berhasil melewati ujianNya. Seberat apapun masalah tidak lagi membebani ketika masalah itu sudah ada di belakang kita, yang tersisa adalah rasa syukur atas besarnya nikmat dan pertolongan Allah sesudahnya.
Tanpa harus membuka kembali buku harianku, masih kuingat saat lembaran-lembaran itu penuh air mata. Yang seandainya kuceritakan bisa jadi juga membuat mulut menganga orang yang mendengarkannya. Dan begitu mudahnya Allah menghapus semua itu.
Beberapa dari mereka berbagi kisah hidup yang mereka alami. Persoalan hidup yang mereka alami hingga bagaimana mereka menyelesaikannya.Apa yang mereka ceritakan hampir semua membuat mulutku menganga. Masya Allah, sungguh kutaktahu bagaimana jadinya jika aku yang mengalaminya. Setiap orang memang punya jalan hidup masing-masing, dan setiap manusia akan diuji sesuai kadar kemampuannya.
Berbagi kisah hidup dan mengambil hikmah darinya akan sampai pada kesimpulan bahwa tidaklah pantas mengirikan hidup orang lain. Apa yang Allah berikan adalah yang terbaik, Allah sudah mengukur kekuatan kita. Maka bersyukurlah dan berbahagialah dengan yang Allah beri. Bersyukur ketika kita berhasil melewati ujianNya. Seberat apapun masalah tidak lagi membebani ketika masalah itu sudah ada di belakang kita, yang tersisa adalah rasa syukur atas besarnya nikmat dan pertolongan Allah sesudahnya.
Tanpa harus membuka kembali buku harianku, masih kuingat saat lembaran-lembaran itu penuh air mata. Yang seandainya kuceritakan bisa jadi juga membuat mulut menganga orang yang mendengarkannya. Dan begitu mudahnya Allah menghapus semua itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar