Beberapa waktu yang lalu, aku menjelaskan bagaimana mengelola masalah
ke anak-anak Panti. Cepat atau lambat mereka akan mulai menemui masalah
dalam kehidupan mereka, seiring dengan bertambahnya usia dan
tanggungjawab mereka. Adanya remaja yang kabur dari rumah atau bahkan
bunuh diri hanya karena putus cinta adalah contoh nyata dari
ketidakmampuan remaja dalam mengelola masalah mereka. Maka kurasa
penting untuk membekali mereka bagaimana menghadapi masalah,sebagai
sebuah ketrampilan untuk hidup. Karena
orang yang bahagia itu bukannya orang yang tidak pernah punya masalah,
tetapi orang yang bisa mengatasi masalah mereka, dan bisa mengambil
hikmah dari masalah itu menjadi sesuatu yang membawa kebaikan buat
mereka.
Pada waktu itu kukatakan pada mereka,”Masalah itu bagai matahari. Dia akan ada selama kehidupan ini ada. Kemanapun kalian akan menghindar, bersembunyi, matahari itu tetap ada di sana. Akan tetapi kalian bisa memanfaatkan matahari itu kebaikan kalian, dan kalian juga bisa melakukan usaha-usaha agar panasnya matahari tidak merugikan kita. Maka hadapi masalah yang kalian hadapi, jangan menghindar. Jika kalian lari atau menghindar, maka masalah itu akan tetap ada”.
Malam harinya, kupikir-pikir benar tidak ya perumpamaanku tadi? Sepertinya kok rada-rada tidak nyambung ?
Pada waktu itu kukatakan pada mereka,”Masalah itu bagai matahari. Dia akan ada selama kehidupan ini ada. Kemanapun kalian akan menghindar, bersembunyi, matahari itu tetap ada di sana. Akan tetapi kalian bisa memanfaatkan matahari itu kebaikan kalian, dan kalian juga bisa melakukan usaha-usaha agar panasnya matahari tidak merugikan kita. Maka hadapi masalah yang kalian hadapi, jangan menghindar. Jika kalian lari atau menghindar, maka masalah itu akan tetap ada”.
Malam harinya, kupikir-pikir benar tidak ya perumpamaanku tadi? Sepertinya kok rada-rada tidak nyambung ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar