BEHEL
Seorang ibu muda, cantik,datang ke
apotek menyerahkan selembar resep dari seorang dokter gigi, resep untuk obat
sariawan.
Oo..rupanya ibu itu baru saja memasang behel.
Aku : “Harga obatnya 75 ribu bu”
Ibu itu : “Kok mahal ya mbak obatnya ?”
Aku : “Masih lebih mahal behelnya bu..”
Ibu itu : “Iya..ya..”
Protes selesai dan ibu itu pun meninggalkan apotek.
Obat,meskipun itu dibutuhkan dan bermanfaat untuk mengurangi ataupun menyembuhkan sakit yang diderita seringkali tetap dirasa mahal saat membelinya. Beda ketika dengan nominal yang sama bahkan lebih digunakan untuk membeli barang-barang yang disukainya misal tas, sepatu dsb. Padahal barang itu tidak terlalu diperlukannya, wong sudah punya banyak.
Lain dengan obat, karena di situ tidak ada unsur memuaskan hawa nafsunya.
Saya tidak sedang menuduh orang yang memasang behel adalah memuaskan hawa nafsunya,ini hanya sekedar permisalan saja. Betapa mudah orang itu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang disukainya dan berat untuk sesuatu yang sebenarnya sangat dibutuhkan.
Oo..rupanya ibu itu baru saja memasang behel.
Aku : “Harga obatnya 75 ribu bu”
Ibu itu : “Kok mahal ya mbak obatnya ?”
Aku : “Masih lebih mahal behelnya bu..”
Ibu itu : “Iya..ya..”
Protes selesai dan ibu itu pun meninggalkan apotek.
Obat,meskipun itu dibutuhkan dan bermanfaat untuk mengurangi ataupun menyembuhkan sakit yang diderita seringkali tetap dirasa mahal saat membelinya. Beda ketika dengan nominal yang sama bahkan lebih digunakan untuk membeli barang-barang yang disukainya misal tas, sepatu dsb. Padahal barang itu tidak terlalu diperlukannya, wong sudah punya banyak.
Lain dengan obat, karena di situ tidak ada unsur memuaskan hawa nafsunya.
Saya tidak sedang menuduh orang yang memasang behel adalah memuaskan hawa nafsunya,ini hanya sekedar permisalan saja. Betapa mudah orang itu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang disukainya dan berat untuk sesuatu yang sebenarnya sangat dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar