Kamis, 28 Februari 2013

MUDAHKAN ANAKMU UNTUK BAHAGIA



Seorang teman mampir ke apotek setelah berbelanja di sebuah mall di yogyakarta. "Aku bar nukoke tas anakku mbak, aku ra seneng nek tas anakku ana sing madhani"cerita temanku itu sembari menunjukkan tas yang dibelikan untuk anaknya. Saat itu anaknya masih duduk di kelas 2 SD.

Agak heran aku mendengar ceritanya, bukankah itu akan menyusahkan anaknya sendiri kelak?. Ketika gengsi ditanamkan sejak dini, maka dia terbiasa untuk bahagia setelah apa yang dia punya lebih dari yang dipunyai teman2nya. Bukankah lama2 anaknya akan makin susah untuk bahagia? Karena betapapun kekayaan seseorang itu, keinginan selalu diatas kemampuan manusia.

Sejatinya mengajarkan kesederhanaan pada anak bukan persoalan ngirit semata, tetapi mengajarkannya untuk mudah bersyukur, qonaah(merasa cukup dengan yang ada) dan mengendalikan hawa nafsu. Dan itu adalah perkara besar, jauh lebih besar dari sekedar masalah uang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar