Jumat, 22 Februari 2013

SABAR MEMANG BERAT


Seorang laki-laki muda, kurus, berwajah tirus, entah yang keberapa kalinya datang ke apotek sore itu, dia mencarikan obat dan beberapa keperluan untuk merawat istrinya. Istri dari laki-laki muda itu mendeirita kangker tulang, dan kabarnya sampai perlu amputasi. Pekerjaannya yang hanya sebagai pedagang makanan keliling hanya memungkinkan dia memberikan perawatan sekedarnya kepada istrinya meski unt
uk itu pun sudah dibantu dengan jaminan sosial dari pemerintah.
Wajah sayunya menggambarkan beban yang harus ditanggungnya.
Ketika kusapa dia," Pripun garwane Mas?
Dia menjawab dengan pelan," Nggih ngenten nika Bu".
"Sabar nggih Mas", hiburku.
Lirih dia menjawab," Nek teng mriki disade sabar, kula tumbas Bu".
Perih, getir, hatiku serasa teriris mendengar perkataannya.
Sabar memang bukan sesuatu yang mudah, apalagi jika menghadapi musibah seperti halnya sakit yang tak tahu pasti kapan sembuhnya.
Sabar menerima sakit dengan terus berusaha mencari kesembuhan dan menjaga lisan dan anggota tubuhnya dari mempertanyakan takdir Allah kepadanya tidaklah mudah untuk dilakukan.
Tetapi apa yang bisa menolong manusia menghadapi musibah kecuali sabar?
Hanya sabar yang bisa meringankan penderitaan ataupun beratnya beban musibah karena yakin Allah akan mengganti setiap deritanya pahala dan balasan yang lebih baik buat dirinya.
Sesungguhnya Allah pun tak meninggalkan hambanya sendirian dalam musibah yang diujikanNya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallahu alaihi wassalam: barangsiapa yang berusaha untuk bersabar, maka Allah akan memberinya kesabaran.
Sabar perlu diusahakan dan diupayakan selalu, inilah yang akan jadi penentu happy endingnya hidup kita. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar